Arwah ayah tak pernah menjentik saya, apa lagi memukul atau merotan...
Ibu juga begitu...
Sekali saja ibu menampar punggung, itu pun secara tak sengaja...
Masa itu, saya terjun dari atas dan jatuh atas lengan ibu. Secara tak sengaja, tangan ibu tertampar pada tubuh saya di bahagian itu...
Kala itu, rasanya saya di usia sekitar 3 tahun...
Masih ingat lagi, ayah menegur ibu agak keras atas ketidaksengajaannya itu...
Ditengking...diherdik juga tidak pernah...
(ii)
Ayah dan ibu tidak pernah marah saya mandi sungai, meredah paya mahu pun
'mengembara' ke hutan...
Selesai mengaji di surau selepas isyak, pernah saya ke lopak air hampir kering,
dan menggagau ikan...
Waktu itu, saya masih sekolah rendah...
Bayangkan suasana pada waktu malam di kampung-kampung pada waktu itu....
Gelap pekat....
Ibu tak kisah...ibu siangkan ikan yang saya bawa pulang, lalu memasaknya tanpa
persoal apa-apa...
(iii)
Ayah tidak garang, tidak pernah meninggi suara....tapi disegani anak-anak...
Entah macam mana, anak-anak seperti dengan sendiri memahami apa yang boleh, dan tak boleh
dibuat, meski ayah tidak nyatakan apa-apa...
Sekali, saya berpatah balik ke rumah dalam perjalanan ke sekolah. Sebabnya, hari itu saya sudah terlewat...
Di rumah, saya berpura-pura tidur seperti orang demam...
Ayah datang sambil meletakkan tangan di kepala saya. Dengan suara sayu dan simpati, ayah berkata, "hmmm...demam
berseorangan".
Allah...
Jiwa kanak-kanak saya waktu itu bagai tersiram terjunan air kasih sayang...
Waktu itu, memang tiada sesiapa di rumah. Ke mana orang lain pergi, saya tidak
ingat...
Dengan sentuhan kasih sayang dan kejiwaan, inilah saya kini...
(iv)
Sekarang, saya akan menangis menatap gambar atau berita kanak-kanak didera...
Mendengar tangisan kuat kanak-kanak di rumah jiran, sudah cukup meragut lena,
bimbang mereka didera...
Pernah berlaku, di sebelah rumah ibu mertua, seorang kanak-kanak perempuan sekitar tahun 2, akan menangis setiap pagi ketika hendak ke sekolah.
"Tak mau ayah...tak mau dah...", rayunya berkali-kali sambil menangis.
Terasuk dengan tangisan itu, saya tergopoh gapah mahu melaporkan kepada polis.
Saya ditertawakan isteri.
Katanya, memang begitu kelakuan budak perempuan itu. Merayu-rayu sambil menangis macam didera. Walhalnya, dia tak diapa-apakan. Hanya dimandikan oleh ayah atau ibunya untuk ke sekolah!
Suatu yang saya tak sanggup hingga kini, menonton video kanak-kanak di dera lewat
laman sosial...
Terima kasih ayah kerana tidak pernah menjentik, merotan saya...
Oh, tiba-tiba malam ini gerimis air mata rindu pada arwah ayah merenyai...
Rindu ini ku terjemahkan dalam bahasa doa buatmu ayah...
Ayah...